Filosofi Rendang

Indonesia kaya akan ragam budaya dan hal ini tidak terbantahkan lagi. Tidak hanya itu, keberagaman budaya ini turut juga menambah ragam menu masakan di tanah air. Salah satunya rendang. Ya, rendang Padang. Siapa yang tidak kenal masakan yang satu ini. Masakan khas dari Sumatera Barat, dengan cita rasa khasnya yang pedas. Namun tingkat kepedasannya sekarang bisa disesuaikan dengan keinginan anda. Rendang ini terbuat dari bahan utama daging sapi dan merupakan masakan khas tradisional bersantan. Dahulu, masakan rendang disajikan sebagai menu utama para bangsawan, namun sekarang penyajiannya sudah bersifat umum, sehingga semua orang bisa mencicipi kelezatannya.
Rendang sebenarnya merupakan masakan menyeluruh di wilayah Sumatera Barat, namun orang lebih mengenalnya sebagai rendang Padang. Hal ini dikarenakan, Padang merupakan ibu kota dari Provinsi Sumatera Barat. Masakan rendang bukan sekedar masakan pemanja lidah. Lebih dari itu, rendang Padang yang ada di Sumatera Barat mempunyai filosofi tersendiri. Filosofi tersebut dilihat dari unsur bahan dan pemasak dari masakan rendang. Ada empat filosofi yang terkandung dalam masakan rendang dalam masyarakat Minang Kabau, yaitu:
Filosofi yang pertama berasal dari Dagiang (daging). Daging yang digunakan dalam pembuatan masakan rendang, yang berasal dari daging sapi). Daging merupakan lambang dari Ninik Mamak yang merupakan para pemimpin suku adat di Sumatera Barat.
Filosofi yang kedua berasal dari Karambia (kelapa). Kelapa merupakan lambang dari cerdik pandai (kaum intelek).
Filosofi yang ketiga berasal dari Lado (cabe), yang merupakan lambang alim ulama yang pedas dan tegas dalam mengajarkan agama.
Filosofi yang terakhir adalah Pemasak (bumbu) yang melambangkan keseluruhan masyarakat Minang.
Pada masa sekarang,kereasi masakan rendang ini semakin berkembang. Tidak hanya masakan rendang yang terbuat dari daging sapi (rendang daging) yang menjadi masakan lezat pemanja lidah, namun rendang nangka (rendang cubadak), rendang telur, rendang paru bahkan rendang kentang semakin dikreasikan. Nah, anda tidak perlu harus datang ke Padang untuk menikmati lezatnya masakan rendang, karena anda pun bisa membuatnya di rumah. Semakin lama rendang ini dimasak, maka rasanya akan semakin enak. Rendang daging, praktis akan tahan lebih lama dari pada rendang lainnya.
Rendang Makanan Nomor Satu Terlezat Dunia (versi CNN)
Indonesia patut berbangga. Dua hidangan khas yakni rendang dan nasi goreng ditempatkan dalam jajaran teratas makanan paling lezat di dunia (World’s 50 Most delicious Foods) versi CNN.
Hal ini berdasarkan survei para pemerhati stasiun berita CNN, yang dimuat di situs CNNGo. Survei itu dihimpun melalui akun CNN di situs jejaring sosial Facebook.
Populernya rendang khas Padang ini disusul nasi goreng di urutan kedua dan Sushi dari Jepang di urutan ketiga. Survei sebelumnya, peringkat pertama makanan terlezat di dunia adalah Massaman curry asal Thailand.
Hasil survei yang dimuat di laman situs CNN ini melansir 50 makanan terenak di dunia ini menghasilkan rendang sebagai juaranya. “Setelah menjaring lebih dari 35.000 suara, makanan paling enak di dunia bukan Massaman curry, yang kami sarankan, tapi hidangan daging berbumbu yang pedas dari Sumatera Barat,” demikian hasil survei CNN.
Makanan asal Indonesia lainnya, Sate, juga masuk dalam daftar di urutan 14. Namun demikian, dari kuantitas makanan yang masuk sebagai daftar terlezat di dunia, Indonesia masih kalah dengan makanan asal Thailand yang enam diantaranya masuk dalam 50 jajaran teratas makanan terenak di dunia.
Thailand memang gencar mempromosikan wisata, termasuk kuliner, dengan dukungan maksimal dari pemerintah mereka. Berikut daftar 10 makanan paling lezat di dunia versi pembaca CNN.
1. Rendang, Indonesia

2. Nasi Goreng, Indonesia

3. Sushi, Jepang

4. Tim yam goong, Thailand

5. Pad thai, Thailand

6. Som tan (salad pepaya), Thailand

7. Dim sum, Hong Kong

8. Ramen, Jepang

9. Peking duck, China

10. Massaman curry, Thailand

No comments:
Post a Comment