Thursday, April 7, 2011

Disebut 'Pulau Neraka' Oleh Majalah Time, Pemprov Bali Meradang

DENPASAR-- Pemerintah Provinsi Bali menyesalkan 
pemberitaan Majalah Times edisi 1 April 2011 yang menulis bahwa "liburan 
di Bali ibarat berlibur di neraka (holidays in hell)", kata Kepala Biro 
Humas dan Protokol Bali Putu Suardhika.
"Pemberitaan tersebut melecehkan Bali sebagai destinasi pariwisata 
dunia. Bali tetap pulau surga yang aman untuk dikunjungi. Tidak benar 
berlibur di Bali seperti di neraka," katanya di Denpasar, Selasa.

Suardhika mengakui jika persoalan sampah sebagaimana ditulis majalah 
bulanan tersebut memang menyisakan persoalan bagi pariwisata Bali. Hanya
saja, ia menyesalkan pemberitaan tersebut hanya menohok pada wilayah 
Bali bagian selatan, khususnya Kuta.

"Bali ini bukan hanya Kuta dan Nusa Dua. Bali ini luas, meski wisatawan 
mancanegara lebih mengenal kedua wilayah tersebut. Tetapi, persoalan 
sampah sebagaimana disebutkan itu, sedang dalam tahap penanganan serius 
Pemprov Bali," kata Suardhika, yang mengaku apa yang dikatakannya 
merupakan statemen Gubernur Bali Mangku Pastika.

Dalam kerangka itu, kata Suardhika, Pemprov Bali sudah mendeklarasikan 
"Bali Clean and Green" untuk menuju "Bali Green Province". Ia 
mengatakan, ada tiga hal pokok dalam program itu yaitu, "green cultural, 
green economic serta clean and green.

Berkaitan dengan pemberitaan oleh majalah terbitan Amerika tersebut, 
Suardhika juga menampik persoalan kemacetan yang terjadi di Kuta 
disamakan dengan Jakarta. Pemprov Bali, kata dia, selama ini tidak 
pernah tinggal diam dan terus mencarikan solusi atas hal itu.

"Contohnya seperti pembangunan jalan 'underpass' (bawah tanah) di 
simpang Dewa Ruci, dan jalan di atas perairan (JDP) yang menghubungkan 
Suwung (Denpasar) menuju Nusa Dua (Badung)," katanya.
Selain itu, Pemprov Bali juga merencanakan pembangunan kereta lambat 
(trem) yang akan menghubungkan seluruh Bali.

No comments:

Post a Comment

Akatsuki Red Cloud Symbol Emblem

News Ticker

« »

Iklan Sponsor

Bisnis Dahsyat tanpa modal